Menikmati Indahnya Perpaduan Budaya Asia Timur dan Eropa Barat di Macau

Rabu, 29 Mei 2019 - 05:31 WIB
Menikmati Indahnya Perpaduan Budaya Asia Timur dan Eropa Barat di Macau
Menikmati Indahnya Perpaduan Budaya Asia Timur dan Eropa Barat di Macau
A A A
JAKARTA - Hong Kong merupakan salah satu destinasi wisata favorit wisatawan Indonesia. Namun, tidak lengkap rasanya bila liburan ke Hong Kong tidak sekalian berkunjung ke Macau, yang terletak di sebelah barat Hong Kong. Perjalanan dari Hong Kong menuju Macau yang paling menarik adalah dengan layanan bus lintas batas yang cepat dan nyaman.

Selama perjalanan, Anda akan melintasi jembatan baru ikonis antara Hong Kong, Macau, dan Zhuhai yang menjadi jembatan dan penyeberangan terowongan laut terpanjang di dunia yang dibuka sejak 24 Oktober 2018. Jembatan megah dengan konstruksi kukuh ini menghubungkan Hong Kong dengan kota-kota di sepanjang Greater Bay Area di Tiongkok selatan. Dengan panjang 55 km, jembatan ini 20 kali lebih panjang daripada Jembatan Golden Gate di San Francisco.

Baja yang terdapat pada jembatan ini cukup untuk membangun 60 Menara Eiffel dan dirancang untuk bertahan selama 120 tahun, dua dekade lebih lama daripada umur jembatan lintas laut yang paling utama. Mega proyek ini akan menjadi landmark instan dan ikonis bagi Hong Kong dan Greater Bay Area, dan telah dinamai oleh Guardian sebagai salah satu dari Tujuh Keajaiban Arsitektur Dunia Modern.

Selain menumpang bis lintas batas, cara termudah untuk melakukan perjalanan dari Hong Kong ke Macau adalah dengan menumpang kapal ferry, yang kurang lebih memakan waktu perjalanan selama 1 jam dan 15 menit untuk sampai di bandara internasional Macau di Pulau Taipa. Sementara, jika naik bis, Anda membutuhkan waktu 45 menit. Jam keberangkatan kapal ferry dari Hong Kong ke Macau selalu ada setiap satu jam sekali.

Memasuki wilayah Macau, Anda akan langsung merasakan perpaduan yang unik dan abadi antara Portugis dengan Asia Timur, baik dalam bangunan maupun kuliner khas mereka. Macau merupakan negara yang kecil namun unik. Apabila Hong Kong kental dengan peninggalan Inggris yang notabene mudah dipahami secara bahasa, maka Macau banyak meninggalkan sejarah Portugis yang sangat menarik di Asia Timur.

Macau juga dikenal sebagai Little Lisboa in Asia, kepingan Lisboa (Portugal) di Asia. Karena di masa silam, pemerintahan Portugal yang menetap di Macau beragama Katolik, maka dibangunlah banyak gereja sebagai tempat peribadahan di sana. Beberapa tempat atau bangunan pun menjadi saksi bagaimana Portugis kala itu membangun Macau dengan gaya seni tinggi dan bernilai hingga kini. Maka jangan heran, Macau sering juga menjadi tempat tujuan wisata religi bagi umat Katolik.

Senado Square, yang merupakan pusat kota Macau, biasanya dipenuhi turis yang sedang bersantai. Jangan lupa untuk mengabadikan foto di sini, karena arsitektur bangunan di Senado Square sangat indah dan bentuk perpaduan dari arsitektur Eropa. Anda bakalan benar-benar merasakan suasana di Negara Portugis.

Setelah itu, kita bisa berjalan ke arah reruntuhan Gereja St Paul. Destinasi kali ini adalah bagian dari reruntuhan gereja kuno yang menjadi salah satu ikon wisata Macau. Rasanya belum ke Macau kalau belum berfoto di depan bangunan bersejarah reruntuhan Gereja St Paul.

Di samping reruntuhan gereja ST Paul, terdapat Kuil Na Tcha (Na Tcha Temple). Kuil yang dibangun pada 1888 dan dipugar kembali pada 1901. Pembangunan kuil di dekat reruntuhan St. Pauls yang lekat dengan Jesuits di Macau merefleksikan hubungan yang harmonis antar warga dan komunitas dan menjadikan Macau contoh yang baik dalam kehidupan berbudaya dan kebebasan beragama.

Setelah berpuas dengan selfie di lokasi bersejarah tersebut, tak jauh dari reruntuhan Gereja St Paul, Anda bisa melanjutkan kunjungan ke Museum Macau yang memuat sejarah Macau. Di depan museum --yang sebelumnya banteng- terdapat banyak meriam yang moncongnya menghadap ke lautan yang bertujuan untuk menghalau musuh Portugis yang hendak mendekati Macau.

Selain itu, di sepanjang jalan menuju lokasi, banyak pedagang jajanan khas Macau yakni Portuguese Egg Tart. Jajanan dari Portugis ini berasa gurih dan dijual sekitar HKD4-5 (atau sekitar Rp7.000-9.000).

Dari sini, perjalanan bisa dilanjutkan ke Pulau Taipa dengan menyeberangi jembatan Macau. Melalui jembatan Macau, Anda kita juga bisa melihat pemandangan ikonik yang lain yaitu Macau Tower, dan jika Anda berkeinginan memacu adrenalin, bisa melakukan bungee jumping dari Macau Tower.

Public Relations Executive Macau, Vicente Domingos Pereira Coutinho mengatakan bahwa Macau merupakan daerah yang unik, karena adanya percampuran dua budaya yang begitu kuat yakni Portugis (Eropa Barat) dan China (Asia). Hal ini terlihat dari bangunan serta tradisi dan budaya yang begitu kental.

"Macau adalah daerah yang indah memadukan dua unsur budaya Eropa Barat dan Asia Timur yang begitu kental. Unsur budaya, bangunan, bahasa serta ragam kuliner khas begitu otentik dan bisa ditemukan di Macau sehingga bisa merasakan suasana khas Eropa di sini," jelas Vicente kepada SINDO dalam perjalanan menjelajahi Macau, belum lama ini.

Vicente pun menjelaskan bahwa Macau merupakan daerah administratif khusus Republik Rakyat Tiongkok yang berada di kawasan teluk besar China selatan. "Governo da RAE de Macau adalah nama Pemerintahan Macau yang dipimpin sekretariat atau komisaris yang melapor langsung kepada Kepala Eksekutif Macau. Urusan Pemerintah diputuskan oleh sekretaris, yang ditunjuk oleh Kepala Eksekutif dan disahkan oleh Pemerintah Pusat Rakyat (CPG) di Beijing," jelasnya.

Sebagai wilayah administrasi khusus RRC, Macau memiliki tingkat otonomi yang tinggi, mengingat kebijakan "Satu Negara, Dua Sistem". Menurut Vicente, Pemerintah Macau secara finansial independen dari CPG dalam mengawasi urusan Macau.

Pelesiran ke Macau, ujar VIcente, tak perlu kebingungan untuk memilih transportasi yang bisa digunakan. Dia menjelaskan bahwa Macau terdiri dari tiga pulau yang berbeda, di antaranya Pulau Macau Peninsula, Taipa dan kepulauan Coloane. "Yang biasa terkenal adalah Macau Peninsula, karena biasanya itu pusatnya dan terhubung dengan pulau lain dengan jembatan," terang pria yang pernah bertugas di Kedutaan Besar Portugis di Jakarta.

Untuk bisa mengunjungi obyek wisata yang ada di Macau, pengunjung bisa mencoba menggunakan transportasi publik, salah satunya adalah bus, yang rata-rata tarifnya sebesar HKD3 atau sekitar Rp5.000. Angkutan tersebut bisa ditemukan di mana pun dan rute mana pun, seperti dekat hotel, bandara, ferry terminal, dan perbatasan ke China. Selain itu ada pula transportasi publik bus yang tidak dikenakan biaya.

Biasanya bus ini mengantarkan wisatawan dari hotel satu ke hotel lainnya. "Di Macau ada free shuttle bus dengan rute dari satu hotel ke hotel lainnya. Jadi wisatawan bisa menggunakan free shuttle dengan memilih rute ke hotel dekat dengan tujuan wisata dan hanya dilanjutkan berjalan kaki sedikit," ungkap Vicente.

Selain bus, pengunjung juga bisa menyewa mobil di sana untuk mengelilingi tiga pulau di Macau. Terakhir, transportasi yang bisa Anda coba adalah becak. Bedanya dengan becak di Indonesia, pengemudi becak di Macau berada di bagian depan, sedangkan penumpang di belakangnya. Dengan becak, Anda bisa berkeliling menikmati pusat Kota Macau. Biasanya becak ini bisa ditemukan di Terminal Feri Outer Harbour atau dekat Hotel Lisboa.
(nug)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4398 seconds (0.1#10.140)